Selasa, 16 Juni 2009 03.12

cerita lucu


Tentang Pasien dan Dokter


Sepasang anak muda mengunjungi seorang Seksolog.
Anak muda : Dokter, kami adalah suami istri yang baru menikah. Kami ingin tahu apakah cara kami berhubungan seks sudah benar atau belum. Maukah dokter melihatnya?
Seksolog tersebut agak kaget sebentar, namun kemudian setuju. Kedua anak muda tersebut lalu naik ke ranjang praktek dan melakukan hubungan
seks. Setelah mereka selesai, Seksolog tersebut berkata.
Seksolog : Ya, cara kalian sudah benar. Biayanya Rp. 25.000,-
Setelah membayar, keduanya lalu pulang. Namun keesokan harinya mereka muncul lagi kepada Seksolog tersebut. Kali ini keduanya melakukan hubungan seks dalam posisi yang berbeda. Demikian seterusnya selama 4 hari berturut-turut mereka kembali dan selalu melakukan seks dengan gaya dan posisi yang berbeda.
Pada hari kelima, Seksolog tersebut tidak tahan lagi.
Seksolog : Saya melihat bahwa cara kalian sudah benar dan kalian sudah ahli dalam hubungan seks. Mengapa kalian selalu kembali lagi?
Anak Muda : Kamar hotel terlalu mahal. Sedangkan disini cuma Rp 25.000,-. Di samping itu biaya ke dokter akan diganti oleh kantor saya.




Temboknya Tidak Ada

Alkisah dua orang napi Bang napi dan Mas napi dari L.P.Nusa Kambangan yang terlibat perkara pembunuhan sadis dan divonis mati.

Mereka berdua merencanakan untuk melarikan diri dari tembok penjara tersebut,dan merekapun mematangkan rencananya diatas untuk kabur dengan cara lompat tembok penjara tersebut dan begini ceritanya:

Bang napi : "Kamu lihat penjaganya ada atau tidak...?"

Mas napi : "Baik bang,saya mau melihatnya."

Bang napi : "Bagaimana mas,ada tidak.....?"

Mas napi : "Aduh bang,rencana kita pasti gagal total dech."

Bang napi : "Memang kenapa sih....?"

Mas napi : "Temboknya tidak ada bang,bagaimana kita mau kabur."

Bang napi : "?!!@@#!!!??"




Tidak Boleh Minta Bantuan Siapapun


"Iis, sebelum mengerjakan tes, jangan lupa berdoa dahulu," nasihat ibu pada suatu malam.

"Baik, Bu. Tetapi mengapa aku harus berdoa?" tanya Iis

"Ya untuk minta bantuan Tuhan agar kamu dapat mengerjakannya sehingga mendapat nilai yang bagus," jawab sang ibu sambil membelai lembut rambut putri kesayangannya.

Ternyata hasil tes Iis jelek. "Iis, mengapa nilai tesmu jelek?" tanya ibunya. "Apa engkau tidak berdoa?"

"Tidak, Bu, karena dilarang oleh Pak Guru."

"Masa sih, Pak Guru melarangmu seperti itu?"

"Ya, Bu. Kalau tes, kita tidak boleh minta bantuan siapa pun. Jadi, aku tidak berdoa dan minta bantuan kepada Tuhan," jawab Iis polos.